Kamis, 28 November 2013

rrrrrrr

MACAM-MACAM KELUARGA


Menurut William Goode:

  • Keluarga inti/keluarga batih/nuclear family: terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum menikah
  • Keluarga luas/extended family: keluarga inti yang berkembang menjadi hubungan darah yang meluas menjadi kekerabatan

Menurut Clayton:
  • Keluarga konsanguinal : menekankan pada pentingnya ikatan-ikatan darah, seperti hubungan antara seseorang dengan orang tuanya dianggap lebih penting daripada ikatan antara suami atau isterinya
  • Keluarga konjugal : keluarga yang lebih mementingkan hubungan perkawinan (suami dan isteri) daripada ikatan dengan orang tuanya

Tipe keluarga yang lain:
  • Kelurga orientasi ( family of orientation): jika individu dilahirkan olah pasangan suami istri kelurga ybs / keluarga dimana individu dilahirkan dan mengalami proses sosialisasi yang terpenting (individu sebagai anak)
  • Keluarga prokreasi (family of proceation): apabila seseorang yang mula-mula dari keluarga orientasi, kemudian terjadi perkawinan beralih menjadi kelurga prokreasi 

ert

Bentuk-Bentuk Keluarga
Sebagai lembaga sosial, keluarga juga menentukan sistem kekerabatan, misalnya siapa saja yang menjadi anggota keluarga. Sistem kekerabatan dalam keluarga ada yang bersistem konjugual dan sistem konsanguinal. Keluarga yang bersistem konsanguinal menekankan pada pentingnya ikatan darah. Sedangkan keluarga yang bersistem konjugal lebih menekankan pada pentingnya hubungan perkawinan daripada ikatan darah. Ada pula yang membedakan antara keluarga orientasi (family of orientation) dan keluarga prokreasi (family of procreation). Keluarga orientasi merupakan keluarga yang di dalamnya seseorang dilahirkan, sedangkan keluarga prokreasi adalah keluarga yang dibentuk oleh seseorang berdasarkan dengan pernikahan.

Di samping bentuk keluarga yang sudah dijelaskan di atas, dikenal pula dengan keluarga inti (nuclear family) dan keluarga meluas (extended family), dimana bentuk ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekeluargaan (hubungan darah). Keluarga inti adalah keluarga yang jumlah anggota keluarganya terdiri dari ayah, ibu, anak-anak yang belum menikah. Sedangkan keluarga meluas adalah keluarga yang terdiri dari lebih dari satu generasi atau lebih dari satu keluarga inti.

Perubahan masyarakat dari agraris menuju masyarakat industri menyebabkan perubahan organisasi dan struktur keluarga. Perubahan tersebut adalah bahwa keluarga inti (extented family) yang cenderung berubah kepada keluarga besar (nuclear family). Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum dewasa atau belum kawin, sedangkan keluarga besar adalah keluarga yang terdiri lebih dari satu generasi. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1) Industrialisasi menyebabkan keluarga inti bersifat mobil, mudah pindah dari tempat satu ke tempat lain, dan akan menetap dimana ada pekerjaan, sehingga menyebabkan lemahnya ikatan kekerabatan.
2) Industrialisasi mempercepat adanya emansipasi wanita yang dapat memungkinkan wanita untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga menyebabkan melemahnya fungsi extented family dan di sisi lain memperkuat fungsi nuclear family.
3) Industrialisasi menyebabkan corak kehidupan ekonomi baru dalam masyarakat.

Proses perubahan dari extented family kepada nuclear family mempunyai dampak positif dan negatif bagi anggota keluarga. Di satu sisi, dengan nuclear family individu bebas dari ikatan kewajiban dan tanggung jawab dalam hubungan sosial yang lebih besar. Di pihak lain, nuclear family menyebabkan timbulnya isolasi sosial, kurangnya afeksi, beban psikologi menjadi lebih berat karena individu kurang mempunyai keleluasaan untuk melepaskan tekanan-tekanan fisik. Akibat-akibat negatif ini tampak pada naiknya angka perceraian dan gejala disorganisasi keluarga.

Read more: http://texbuk.blogspot.com/2012/02/bentuk-bentuk-keluarga.html#ixzz2lwniQA96

keluarga

Berdasarkan antropologi dan sosiologi, fungsi utama sesebuah keluarga ialah untuk menambah bilangan anggota masyarakat sama ada dengan cara biologi atau sosial (iaitu perkahwinan). Oleh itu, seseorang akan merasai perubahan perasaan berkeluarga misalnya bagi anak anak, keluarga bersifat orientasi, iaitu keluarga bertanggungjawab untuk meletak mereka kepada masyarakat melalui pendidikan dan sebagainya. Manakala bagi ibu bapa, keluarga bersifat prokreasi yang mana matlamat utama ialah menghasilkan, membudayakan dan mensosialkan zuriat. Walaubagaimanapun menghasilkan zuriat bukanlah tujuan utama sesebuah keluarga. Dalam masyarakat yang mempunyai pembahagian dalam pekerjaan, kehendak berkeluarga, dan hasil hubungan antara suami dan isteri, pembentukan isi rumah yang produktif dan ekonomi adalah amat penting.

et

Menurut Henslin (2006:116) ada beberapa bentuk keluarga, yaitu: a)Keluarga batih (nuclear family), yang terdiri atas suami, isteri dan anak-anak. b)Keluarga besar (extended family), yaitu keluarga yang tidak hanya terdiri atas suami, isteri dan anak-anak tapi juga termasuk kakek, nenek, bibi, paman dan saudara sepupu. c)Keluaga orientasi (orientation family) yaitu keluarga dimana individu tumbuh dan berkembang. d)Keluarga prokreasis (procreation family), yaitu keluarga yang terbentuk jika suatu pasangan memperoleh anak pertama. Selain bentuk-bentuk keluarga tersebut, Goode (2004: 91) juga menyebut bentuk keluarga lain, yaitu keluarga gabungan (joint family). Bentuk keluarga ini terdiri dari orang-orang yang berhak atas kasil-hasil milik keluarga. Bentuk keluarga ini ditemukan di India, dimana saudara-saudara laki-laki generasi manapun bersama dengan anak-anak laki-laki mereka pada generasi berikutnya tambah anak laki-laki dari generasi ke tiga. Dalam hal ini mencakup semua saudara laki-laki pada setiap generasi dalam garis lurus dari beberapa saudara laki-laki tertentu selama unit tersebut masih lengkap. Penekanan berada pada saudara laki-laki karena menurut adat Hindu, anak laki-laki telah memiliki hak atas kekayaan keluarga sejak ia lahir.

keluarga prokreasi dan orientasi

Keluarga prokreasi adalah sebuah keluarga yang individunya merupakan orang tua. Adapun orientasi adalah keluarga yang individunya merupakan slah seorang keturunan. Ikatan perkawinan merupakan dasar bagi terbentuknya suatu keluarga baru (keluarga prokreasi) sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Namun demikian, perkawinan ini tidak dengan sendirinya menjadi sarana bagi penerimaan anggota dalam keluarga asal (orientasi). Hubungan suami dan istri dengan keluarga orientasinya sangat erat dan kuat.

peran keluarga

PERAN KELUARGA BAGI INDIVIDU TERKAIT KEHIDUPANNYA DALAM BERMASYARAKAT

Standar
Keluarga adalah unit / satuan masyarakatyang terkecil yang sekaligus merupakansuatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya denganperkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group . Kelompok inilah yangmelahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian dalam masyarakat. Keluargasebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsungterhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsungsecara individu dimasyarakat. Ada tiga elemen utama dalam struktur internal keluarga, yaitu 1) Status sosial,dimana dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama, yaitu bapak/suami, ibu/istridan anak-anak. Sehingga keberadaan status sosial menjadi penting karena dapat memberikanidentitas kepada individu serta memberikan rasa memiliki, karena ia merupakan bagian darisistem tersebut, 2) Peran sosial, yang menggambarkan peran dari masing-masing individuatau kelompok menurut status sosialnya dan 3) Norma sosial, yaitu standar tingkah lakuberupa sebuah peraturan yang menggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalamkehidupan sosial.
Pada dasarnya, keluarga memiliki tanggung jawab atas tiap-tiap anggotanya dimanadalam keluarga diselenggarakan fungsi keluarga. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan –pekerjaan atau tugas – tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu sendiriuntuk menumbuhkembangkan angoota-anggotanya. Pekerjaan – pekerjaan yang harusdikerjakan oleh keluarga itu dapat digolongkanke dalam beberapa fungsi, yaitu :
1. Fungsi Biologis
Dalam fungsi ini diharapkan setiap keluarga dapat menyelenggarakan persiapan –persiapan perkawinan bagi anak -anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proseskelangsunganketurunan. Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang tua terhadapanak – anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suamiistri, pengetahuan tentang mengatur rumah tangga bagi sang istri, tugas dan kewajiban bagisang suami, memelihara pendidikan bagi anak – anak, dan lain – lain.
2. Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok, yaitukebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya, dan kebutuhantempat tinggal. Berhubung dengan penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tuadiwajibkan untuk berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Sehubungandengan fungsi ini keluarga juga berusaha memenuhi kebutuhan jasmani dimana keluarga( orang tua ) diwajibkan berusaha agar anggota keluarganya mendapat perlengkapan hidupyang bersifat jasmaniyah baik yang bersifat umum maupun individual.
3. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan agar setiap anggotonya dapat terlinndung dari gangguan –
gangguan sebagai berikut :
a. Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
b. Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat – obatan
c. Gangguan bahaya denbgan menyediakan senjata, pagar tembok dan lain – lain
Bila dalam keluarga peyelenggaraan fungsi ini telah dijalankan dengan sebaik –
baiknya maka akan membantu terpeliharanya keamanan dalam masyarakat pula.
4. Fungsi Keagamaan
Sesuai dengan ideologi Pancasila yang mewajibkan setiap warganya untukmendalami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila dalam perilaku dan kehidupankeluarganya serta untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran – ajaran agamadalam pelakunya sebagai manusia yang takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Fungsi Sosial
Dalam fungsi ini keluarga berusaha menyiapkan anak – anaknya bekal selengkaplengkapnya dengan memperkenalkan nilai – nilai dan sikap – sikap yang dianut dalammasyarakat serta mempelajari peranan -peranan yang diharapkan akan meraka jalankankelak jika mereka dewasa nanti, dengan demikian akan terjadi apa yang disebut dengan istilah
sosialisasi. Dengan fungsi ini diharapkan akan terjadi pewarisan kebudayaan atau nilai
kebudayaan dalam keluarga. Dan tentu saja kebudayaan yang dalam bentuk sopan santun,tingkah laku, bahasa, ukuran tentang baik buruknya perbuatan dan lain – lain yang diwariskanoleh orang tua.
6.Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Fungsi yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar bisa
melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya di masa yang akan datang.
Bagi individu khususnya anak keluarga dalam hubungannya diidentikan sebagaitempat atau lembaga pengasuhan yang paling dapat memberi kasih sayang, kegiatanmenyusui, efektif dan ekonomis. Di dalam keluargalah kali pertama anak-anak mendapatpengalaman dini langsung yang akan digunakan sebagai bekal hidupnya dikemudian harimelalui latihan fisik, sosial, mental, emosional dan spritual. Karena anak ketika baru lahirtidak memiliki tata cara dan kebiasaan (budaya) yang begitu saja terjadi sendiri secara turuntemurun dari satu generasi ke generasi lain, oleh karena itu harus dikondisikan ke dalam suatuhubungan kebergantungan antara anak dengan agen lain (orang tua dan anggota keluarga lain)dan lingkungan yang mendukungnya baik dalam keluarga atau lingkungan yang lebih luas(masyarakat). Bahwa struktur sosial (masyarakat) harus diinternalisasikan sejak individudilahirkan agar seorang anak mengetahui dan memahami posisi dan kedudukannya, dengan2
harapan agar mampu menyesuaikannya dalam masyarakat kelak setelah ia dewasa. Dengankata lain, keluarga merupakan sumber agen terpenting yang berfungsi meneruskan budayamelalui proses sosialisasi antara individu dengan lingkungan. Dengan terpenuhinya fungsikeluarga maka dapat menjadi modal dasar bagi individu yang bersangkutan untukmenyiapkan diri hidup di tengah-tengah masyarakat.Pendidikan yang diterimanya darikeluarga dapat membuat individu siap untuk bersosialisasi di masyarakat. Tentunyapendidikan yang baik, sekalipun sebenarnya kemampuan bersosialisasi individu tidak mutlakkarena pengaruh keluarga. Faktor lain seperti kepribadian individu juga perlu diperhatikandalam hal ini.
Pada dasarnya, pemikiran sosialisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitumasyarakat dan individual. Sosialisasi menurut sudut pandang masyarakat adalah prosespenyelarasan individu-individu baru anggota masyarakat ke dalam pandangan hidup yangterorganisasi dan mengajarkan mereka tradisi-tradisi budaya masyarakatnya. Dengan kata lainsosialisasi adalah tindakan mengubah kondisi manusia dari human-animal menjadi human-being untuk menjadi mahluk sosial dan anggota masyarakat sesuai dengan kebudayaannya.Sedang arti individual, sosialisasi merupakan suatu proses mengembangkan diri. Melaluiinteraksi dengan orang lain, seseorang memperoleh identitas, mengembangkan nilai-nilai danaspirasi-aspirasi. Artinya sosialisasi diperlukan sebagai sarana untuk menumbuhkankesadaran diri.
Sosialisasi memiliki fungsi untuk mengembangkan komitmen-komitmen dan kapsitas-kapasitas yang menjadi prasyarat utama bagi penampilan peranan mereka di masa depan.Komitmen yang perlu dikembangkan ialah mengimplementasikan nilai-nilai yang ada dalammasyarakat untuk menampilkan suatu peranan tertentu yang khusus dan spesifik dalamstruktur masyarakat. Sementara kapasistas yang perlu dikembangkan dalam kemampuan atauketerampilan untuk menunjukkan kewajiban-kewajiban yang melekat dalam peran-peran yangdimiliki oleh individu yang bersangkutan dan kemampuan untuk hidup dengan orang lainyang memiliki harapan-harapan untuk saling menyesuaikan perilaku antara pribadi sesuaidengan peran-peran yang dimiliki.

orientasi keluarga

Orientasi Hidup Kekeluargaan



.
Keluarga dan Sosialisasi
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Di dalam pasal 1 UU Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 dinyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seoarang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahadia dan sejahtera, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Anak yang lahir dari perkawinan ini adalah anak yang sah dan menjadi hak serta tanggung jawab kedua orang tuanya. Memelihara dan mendidiknya, dengan sebaik-baiknya. Kewajiban kedua orang tua mendidik anak ini terus berlanjut sampai ia dikawinkan atau dapat berdiri sendiri.
Dari definisi tersebut dapat dirumuskan intisari pengertian keluarga, yaitu sebagai berikut:
  1. Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak,Hubungan sosial di antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan / atau adopsi,
  2. Hubungan antar anggota keluarga dijiwai oleh suasana afeksi dan rasa tanggung jawab, dan
  3. Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.Dengan demikian terlihat betapa besar tanggung jawab orang tua terhadap anak. Bagi seorang anak, keluarga merupakan persekutuan hidup pada lingkungan keluarga tempat di mana ia menjadi diri pribadi atau diri sendiri. Keluarga juga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya. Disamping itu, keluarga merupakan tempat belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup yang tertinggi.Dengan demikian jelaslah bahwa orang yang pertama dan utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anak adalah orang tua.
1. Perkembangan Fungsi dan Peranan Keluarga
Keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multi fungsional.Fugnsi pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan, dan rekreasi dilakukan oleh keluarga terhadap anggota-anggotanya. Oleh karena proses industrialisasi, urbanisasi dan sekularisasi maka keluarga dalam masyarakat modern kehilangan sebagian dari fungsi-fungsi tersebut di atas. Meskipun perubahan masyarakat telah mendominasi, namun fungsi utama keluarga tetap melekat, yaitu melindungi, memelihara, sosialisasi, dan memberikan suasana kemesraan bagi anggotanya.
Menurut Vembriarto (1990) ada tiga macam fungsi yang tetap melekat sebagai cirri hakiki keluarga, yaitu sebagai berikut.
a. Fungsi biologis
Keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak, fungsi biologis orang tua ialah melahirkan anak. Fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat. Namun fungsi ini juga mengalami perubahan, keluarga sekarang cenderung menyukai jumlah anak yang sedikit.
Kecenderungan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1)      perubahan tempat tinggal keluarga dari desa ke kota,
2)       makin sulitnya fasilitas perumahan,
3)      banyaknya anak dipandang sebagai hambatan untuk mencapai sukses material keluarga,
4)      banyak anak dipandang sebagai penghambat tercapai kemesraan dalam keluarga,
5)      meningkatnya taraf pendidikan wanita berakibat berkurangnya kesuburan kandungan,
6)      menipisnya pengaruh ajaran agama yang menekankan agar keluarga mempunyai banyak anak,
7)      makin banyaknya ibu-ibu yang bekerja di luar rumah, dan
8)      makin meluasnya pengetahuan dan penggunaan alat-alat kontrasepsi.
b. Fungsi afeksi
Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan afeksi-afeksi kemesraan. Hubungan afektif ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih yang menjadi dasar perkawinan. Dari hubungan cinta kasih ini lahirlah hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan, identifikasi, persamaan pendangan mengenai nilai-nilai. Dasar cinta kasih dan hubungan afektif ini merupakan faktor penting bagi perkembangan pribadi anak. Dalam masyarakat yang makin impersonal, sekuler dan asing, pribadi sangat membutuhkan hubungan afeksi yang secara khusus hanya terdapat dalam kehidupan keluarga.
c. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi ini menunjuk peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam proses perkembangan pribadinya.Apabila kita perhatikan kecenderungan yang membawa proses perkembangan zaman dari waktu ke waktu maka perlu ada adaptasi lembaga-lembaga kehidupan (termasuk keluarga) agar tetap mampu mempertahankan peranan dan fungsi, khususnya di zaman yang kian modern, sekularistis dan materialistis ini.
Perubahan sosial yang datang bertubi-tubi rupanya telah membawa pengaruh perubahan orientasi kehidupan keluarga dari keluarga tradisional mengarah pada keluarga modern. Keluarga tradisional pada umumnya masih merupakan kesatuan produksi, sedangkan keluarga modern cenderung berorientasi pada kesatuan konsumsi. Proses perubahan ekonomi pada masyarakat industri telah mengubah sifat keluarga, dari institusi pedesaan yang agraris menuju ke institusi perkotaan yang bernuansa industrialis.
 Dengan demikian peranan anggota-anggota keluarga juga mengalami perubahan. Fungsi produksi hilang, keluarga menjadi kesatuan konsumsi semata-mata. Keluarga di kota tidak lagi melakukan fungsi produksi langsung.Anggota-anggota keluarga bekerja di luar untuk mendapatkan upah atau gaji, sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhankebutuhan hidupnya (makanan, pakaian, dan lain-lain).Pergeseran fungsi produksi keluarga itu tampak pada tumbuh kembangnya industri pakaian jadi, alat-alat rumah tangga, makanan, toko makanan, restoran, supermarket, dan sebagainya.Oleh karena itu di sini juga akan dipaparkan fungsi-fungsi keluarga yang mengalami pergeseran sebagai akibat pengaruh dari gencarnya perubahan sosial yang melingkupi aktivitas-aktivitasnya.
Fungsi-fungsi sosial yang mengalami perubahan itu antara lain yaitu:
a. Fungsi pendidikan
Dahulu keluarga merupakan satu-satunya institusi pendidikan.Fungsi pendidikan keluarga ini telah mengalami banyak perubahan. Secara informal fungsi pendidikan keluarga masih tetap penting, namun secara formal fungsi pendidikan itu telah diambil alih oleh sekolah. Proses pendidikan di sekolah menjadi makin lama dan pengaruhnya menjadi makin penting. Apabila dulu fungsi sekolah terbatas pada pendidikan intelek, maka kecenderungan sekarang pendidikan sekolah diarahkan kepada anak sebagai seorang pribadi. Guru dengan bantuan konselor, psikolog sekolah, psikolog klinis, dan pekerja sosial bersama-sama membantu anak agar mereka berhasil menyesuaikan diri dalam masyarakat.
b. Fungsi rekreasi
Dulu keluarga merupakan medan rekreasi bagi anggotaanggotanya.Sekarang pusat-pusat rekreasi di luar keluarga, seperti gedung bioskop, panggung sirkus, lapangan olah raga, kebun binatang, taman-taman, nightclub, komunitas pengguna jasa internet dan lain sebagainya dipandang lebih menarik.Demikian pula rekreasi dalam kelompok sebaya menjadi makin penting bagi anak-anak. Perubahan tersebut menimbulkan dua macam akibat, yaitu jenis-jenis rekreasi yang dialami oleh anggota-angota keluarga menjadi lebih bervariasi, dan anggota-anggota keluarga lebih cenderung mencari hiburan di luar keluarga.
c. Fungsi keagamaan
Dulu keluarga merupakan pusat pendidikan upacara ritual dan ibadah agama bagi para anggotanya di samping peranan yang dilakukan oleh institusi agama. Proses sekularisasi dalam masyarakat dan merosotnya pengaruh institusi agama menimbulkan kemunduran fungsi keagamaan keluarga.
d. Fungsi perlindungan
Dahulu keluarga berfungsi memberikan perlindungan, baik fisik maupun sosial, kepada para anggotanya. Sekarang banyak fungsi perlindungan dan perawatan ini telah diambil alih oleh badan-badan sosial, seperti tempat perawatan bagi anak-anak cacat tubuh dan mental, anak yatim piatu, anak-anak nakal, orang-orang lanjut usia, perusahaan asuransi dan sebagainya.
2. Keluarga sebagai Kelompok Primer
Proses perubahan masyarakat dari masarakat agraris yang masih tradisional ke arah masyarakat industri yang bernuansa modern telah mempengaruhi perubahan organisasi keluarga, yaitu dari extended family cenderung berubah ke arah nuclear family. Industrialisasi merupakan sebab utama perubahan dari bentuk lama extended family itu kepada bentuk baru nuclear family.
Ada tiga alasan yang menyebabkan perubahan tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Industrialisasi menyebabkan nuclear family menjadi lebih bersifat dinamis, mudah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Keluarga tidak lagi terikat oleh sebidang tanah untuk penghidupannya, melainkan mereka akan berpindah ke tempat di mana ada pekerjaan. Mobilitas keluarga ini akan melemahkan ikatan kekerabatan dalam extended family,
b. Industrialisasi dapat mempercepat emansipasi wanita, karena memungkinkan wanita untuk mendapatkan pekerjaan di luar rumah tangga. Emansipasi ini menyebabkan lemahnya fungsi-fungsi extended family di satu sisi, dan memperkuat fungsi nuclear family di sisi lain, dan
c. Industrialisasi telah menimbulkan corak kehidupan ekonomi baru dalam masyarakat. Dalam masyarakat agraris, semua anggota keluarga baik itu anak-anak, wanita, para orang tua dapat turut serta dalam proses produksi pertanian. Extended family memberikan keuntungan ekonomi. Dalam masyarkat industri, anak-anak, orang tua, orang cacat, tidak dapat turut serta dalam proses produksi di pabrik. Mereka justru menjadi beban keluarga.Nuclear family merupakan kelompok primer. Kelompok primer ialah kelompok kecil yang ciri-cirinya antara lain adalah hubungan antaranggotanya intim, kooperatif, dan biasanya face to face, masing-masing anggota memperlakukan anggota yang lain sebagai tujuan bukannya sebagai alat untuk mencapai tujuan.Keluarga merupakan suatu sistem jaringan interaksi pribadi.Keluarga berperan menciptakan persahabatan, kecintaan, rasa aman, hubungan antarpribadi yang bersifat kontinu; semua itu merupakan dasar-dasar bagi perkembangan kepribadian anak.
Sebagai kelompok primer, keluarga berpengaruh besar terhadap anggota-anggotanya, karena:
a. Keluarga memberikan kesempatan yang unik kepada anggotanya untuk menyadari dan memperkuat nilai kepribadiannya.Dalam keluarga individu memperoleh kebebasan yang luas untuk menampakkan kepribadiannya. Kesempatan ini sangat penting bagi sosialisasi anak karena dengan cara demikian individu membangun harga dirinya.
b. Keluarga mengatur dan menjadi perantara hubungan anggota-anggotanya dengan dunia luar.Dalam hubungan tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam corak keluarga, yaitu:
1) Keluarga terbuka, yaitu keluarga yang mendorong anggota- anggotanya untuk bergaul dengan masyarakat luas. Anak bebas bergaul dengan teman-temannya. Ayah dan ibu mempunyai banyak kenalan. Keluarga terbuka bagi tamu. Anggota keluarga mempunyai perhatian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Keluarga yang bersifat terbuka lebih sedikit mengalami ketegangan-ketegangan daripada keluarga yang bersifat tertutup, sebab pergaulan dengan dunia luar itu dapat menghilangkan atau mengurangi beban-beban emosional.
2) Keluarga tertutup, yaitu keluarga yang menutup diri terhadap hubungan dengan dunia luar. Keluarga yang tertutup menghadapi orang luar dengan kecurigaan. Hubungan sosial yang intim, kecintaan, afeksi, terbatas dalam lingkungan keluarga sendiri. Karena tekanan-tekanan batin tidak dapat disalurkan keluar dalam hubungan social dengan dunia luar, maka kemarahan, kekecewaan ditumpahkan kepada keluarga sendiri. Akan tetapi keluarga yang tertutup lebih intim.
3. Sosialisasi dalam Keluarga
Dari pembahasan di atas dapat diketahui, bahwa keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi individu atau seseorang.
Kondisi-kondisi yang menyebabkan pentingnya peranan keluarga dalam proses sosialisasi anak, ialah:
a. Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggota-anggotanya berinteraksi face to face secara tetap. Dalam kelompok yang demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan seksama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial lebih mudah terjadi.
b. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena merupakan buah cinta kasih hubungan suami isteri. Anak merupakan perluasan biologis dan sosial orang tuanya. Motivasi kuat ini melahirkan hubungan emosional antara orang tua dengan anak. Penelitian-penelitian membuktikan bahwa hubungan emosional lebih berarti dan efektif daripada hubungan intelektual dalam proses sosialisasi.
c. Oleh karena hubungan sosial di dalam keluarga itu bersifat relatif tetap, maka orang tua memainkan peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak.Keluarga sebagai lembaga pertama dan utama yang memberikan pendidikan kepada individu secara lahir maupun batin untuk tumbuh dan berkembang hingga sang anak menginjak dewasa.Dalam hal ini beberapa aspek tujuan sosialisasi yang dilaksanakan oleh keluarga untuk masyarakat modern seperti mengajarkan bermacam-macam keterampilan, telah diambil alih oleh lembaga sekolah atau institusi sosial yang lain.
Tujuan Sosialisasi dalam Keluarga
Secara mendasar terdapat tiga tujuan sosialisasi di dalam keluarga, yakni sebagai berikut:
a. Penguasaan diri
Masyarakat menuntut penguasaan diri pada anggota-anggotanya.Proses mengajar anak untuk menguasai diri ini dimulai pada waktu orang tua melatih anak untuk memelihara kebersihan dirinya. Ini merupakan tuntutan sosial pertama yang dialami oleh anak untuk latihan penguasaan diri. Tuntutan penguasaan diri ini berkembang, dari yang bersifat fisik kepada penguasaan diri secara emosional. Anak harus belajar menahan kemarahannya terhadap orang tua atau saudarasaudaranya.Tuntutan sosial yang menuntut agar anak menguasai diri merupakan pelajaran yang berat bagi anak.
b. Nilai-nilai
Bersama-sama dengan proses berlatih penguasaan diri ini kepada anak diajarkan nilai-nilai. Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai dasar dalam diri seseorang terbentuk pada usia enam tahun.Di dalam perkembangan usia tersebut keluarga memegang peranan terpenting dalam menanamkan nilai-nilai. Sebagai contoh melatih anak menguasai diri agar permainannya dapat dpinjamkan kepada temannya, maka di situ dapat muncul suatu makna tentang arti dari kerja sama.Mengajarkan anak menguasai diri agar tidak bermain-main dahulu sebelum menyelesaikan pekerjaan rumahnya, maka di situ mengandung ajaran tentang nilai sukses dalam pekerjaan.
c. Peran-peran sosial
Mempelajari peran-peran sosial ini terjadi melalui interaksi sosial dalam keluarga. Setelah dalam diri anak berkembang kesadaran diri sendiri yang membedakan dirinya dengan orang lain, dia mulai mempelajari peranan-peranan social yang sesuai dengan gambaran tentang dirinya. Dia mempelajari peranannya sebagai anak, sebagai saudara (kakak/adik),sebagai laki-laki/perempuan, dan sebagainya.Proses mempelajari peran-peran sosial ini kemudian dilanjutkan di lingkungan kelompok sebaya, sekolah, perkumpulan-perkumpulan dan lain sebagainya.
Ciri yangMelekat pada Keluarga
Keluarga merupakan lingkup kehidupan yang paling berpengaruh terhadap perjalanan seorang individu, maka peran keluarga dalam hubungan sosialisasi anak juga dipengaruhi oleh ciri yang melekat di dalam keluarga tersebut. Anak yang tumbuh kembang menjadi seorang pribadi yang utuh merupakan cerminan dari hubungan antara kedua aspek tersebut.
Ciri yang melekat pada keluarga itu dapat di bagi menjadi dua yakni sebagai berikut:
a. Aspek Internal (Corak Hubungan antara Orang Tua dan Anak)
Para ahli sepakat bahwa cara meresepnya nilai-nilai sosial ke dalam diri individu dalam awal perkembangan kepribadiannya diperoleh melalui hubungan-hubungannya dengan manusiamanusia dewasa, khususnya orang tua. Nilai-nilai dan pola tingkah laku diinternalisasikan ke dalam diri anak hanya bias tercakup dalam konteks hubungan yang intensif, melibatkan partisipasi lahir maupun batin, face to face dan kontinu. Dalam hal ini tentunya corak hubungan yang mampu memproduk pribadi seorang individu satu-satunya diperankan oleh lembaga keluarga.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fels Research Institute, pola hubungan orang tua-anak dapat dibedakan menjadi tiga yaitu,
1)  Pola menerima-menolak, pola ini didasarkan atas taraf kemesraan orang tua terhadap anak,
2) Pola memiliki-melepaskan, pola ini didasarkan atas seberapa besar sikap protektif orang tua terhadap anak.Pola ini bergerak dari sikap orang tua yang overprotektif dan memiliki anak sampai kepada sikap mengabaikan anak sama sekali.
3) Pola demokrasi-otokrasi, pola ini didasarkan atas taraf partisipasi anak dalam menentukan kegiatan-kegiatan dalam keluarga. Pola otokrasi berarti orang tua bertindak sebagai diktator terhadap anak, sedangkan pola demokrasi, sampai batas-batas tertentu dapat melibatkan partisipasi anak untuk menentukan keputusan-keputusan keluarga.Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang bersuasana demokratis, memiliki karakter perkembangan yang luwes dan dapat menerima kekuasaan secara rasional. Sebaliknya anak yang dibesarkan dalam suasana keluarga otoriter, memandang kekuasaan sebagai sesuatu yang harus ditakuti dan bersifat sakral.Tentu saja akibat pola-pola hubungan antaranggota keluarga tersebut dapat membentuk suatu wujud kepribadian-kepribadian tertentu kepada sang anak.Dalam pola otoriter misalnya, anak akan berkembang menjadi individu yang penakut atau tunduk kepada peraturan secara membabi buta, bahkan jika hal itu mengisahkan suatu tragedi maka sang anak akan menjadi manusia patologis yang selalu menentang kekuasaan.
b. Aspek Sosial
Aspek ini menyangkut status sosial yang dimiliki oleh keluarga tersebut di dalam struktur dan status kehidupan masyarakatnya.Secara internal hubungan orang tua yang menyandang status pekerjaan dan kedudukan sosial tertentu di dalam masyarakatnya dapat juga mempengaruhi karakter kepribadian dalam mendidik anak. Menurut penelitian yang dilakukan oleh.Universitas Chicago sekitar tahun 1940-an menyimpulkan bahwa keluarga kelas sosial menengah kurang menerapkan hukuman badan, lebih mendorong tercapainya prestasi, dan memberikan tanggung jawab secara leluasa dan bebas kepada sang anak.Latar belakang perilaku dan pola-pola tindakan yang diterapkan oleh orang tua dalam menerapkan metode interaksi pendidikan terhadap sang anak ternyata juga merupakan hasil pengaruh dari kelas sosial yang dimiliki oleh keluarga. Salah satu alasan penting yang menimbulkan perbedaan itu adalah alasan ekonomi.
1) Keluarga kelas sosial bawah umumnya memiliki banyak anak,penghasilan kecil, hidup di dalam rumah yang penuh sesak. Dalam kondisi demikian anak dituntut untuk patuh, tidak boleh ribut, tidak boleh terlalu berinisiatif agar tidak menimbulkan banyak resiko bagi keluarga. Sebaliknya keluarga kecil, keadaan ekonominya lebih baik; keluarga demikian memberi kesempatan kepada anak untuk memiliki inisiatif, apresiasi dan kreativitas yang cukup tinggi.
2)  Orang tua dari kelas bawah memiliki kedudukan pekerjaan yang rendah. Sebagai bawahan mereka terbiasa bersikap patuh dan tunduk pada atasannya. Sikap ini secara tidak sadar terpancar dalam proses mendidik anak-anaknya di rumah

Senin, 18 November 2013

Badan Usaha Dalam Perekonomian Indonesia

Badan Usaha Dalam Perekonomian Indonesia

Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan untuk mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan hukum. Disebut kesatuan ekonomi karena  bertujuan untuk mendapat laba serta memberi pelayanan kepada masyarakat.
Badan usaha juga memiliki berbagai jenis yang dikelompokan berdasarkan atas kegiatan yang dilakukan, kepemilikan modal, dan wilayah negara.
Pengelompokan Badan Usaha Berdasarkan Kegiatan yang Dilakukan
1. Badan usaha yang bergerak di bidang ekstraktif
  • Badan usaha ini mengambil apa yang tersedia di alam. Contoh : PT Pertamina (pertambangan minyak bunyi) dan PT Bukit Asam (pertambangan batu bara)
2. Badan usaha yang bergerak di bidang agraris
  • Badan usaha ini membudidayakan tumbuh-tumbuhan atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pertanian. Contoh : PT Perkebunan Negara, Badan Usaha Pembibitan, Badan Usaha Tambak.
3. Badan usaha yang bergerak di bidang industri
  • Badan usaha ini berusaha mengubah nilai ekonomi suatu barang dengan mengubah bentuknya agar lebih bernilai. Contoh : PT Kimia Farma (memproduksi obat-obatan), PT Semen Cibinong (memprdoksi semen).
4. Badan usaha yang bergerak di bidang perdagangan
  • Badan usaha ini bergerak dalam aktivitas yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang tanpa mengubah bentuknya, untuk memperoleh laba. Contoh : PT Matahari.
5. Badan usaha yang bergerak di bidang jasa
  • Badan usaha ini memenuhi kebutuhan konsumen dengan jalan menydiakan jasa kepada masyarakat. Contoh : PT Bumiputera (jasa asuransi), PT Jasa Rahadja.
Pengelompokan Badan Usaha Berdasarkan Kepemilikan Modal
1. Badan Usaha Milik Negara
  • Badan usaha yang pemilik modalnya adalah negara atau pemerintah. Contohnya : PT Kereta Api, PT PLN.
2. Badan Usaha Milik Daerah
  • Badan usaha yang dimilik oleh pemerintah daerah. Umumnya ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat. Contoh : Bank Pembangunan Jawa Barat (Bank Jabar), Celebes Airlines (Sulawesi Selatan).
3. Badan Usaha Milik Swasta
  • Badan usaha yang pemilik modalnya adalah pihak swasta dan tujuan utamanya adalah mencari laba. Badan usaha swasta juga dibedakan lagi menjadi badan usaha swasta negeri dan badan usaha swasta asing. Badan usaha swasta negeri, pemilik modal adalah orang dalam negeri, sedangkan badan usaha asing pemilik modal adalah orang asing.
4. Badan Usaha Campuran
  • Badan usaha ini sebagian modalnya dimiliki oleh pihak swasta, sebagian lagi dimiliki oleh pihak pemerintah. Keuntungan dari perusahaan ini juga akan dibagi dua sesuai dengan proporsi kepemilikan modal.
Pengelompokan Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara
1. Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri
  • Penanaman modal pada badan usaha ini dilakukan oleh masyarakat negara itu sendiri. Penanaman modal ini amat membentu pemerintah dalam membiayai pembangunan.
2. Badan Usaha Penanaman Modal Asing
  • Badan usaha milik masyarakat negara asing yang beroperasi di Indonesia. Pemerintah Indonesia mengupayakan penanaman modal asing dengan tujuan memperluas lapangan kerja, memepercepat alih teknologi, dan meningkatkan ekspor.
Bentuk-Bentuk Badan Usaha Dari Segi Hukum
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.19 Tahun 2003 tentang BUMN, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan langsung yang berasal dari kekayaan negara yang tidak terpisahkan.
  • Badan Usaha Milik Negara terbagi atas 2 jenis, yaitu Badan Usaha Perseroan (Persero) dan Badan Usaha Umum (Perum).
  • Peran BUMN dalam perekonomian Indonesia adalah sebagai penghasil barang dan jasa demi pemenuhan hajat hidup orang banyak, sebagai pelopor dalam sektor usaha yang belum diminati  swasta, pembuka lapangan kerja, penghasil devisa negara, membantu masyarakat dalam usaha kecil dan koperasi, serta pendorong aktivitas masyarakat di berbagai lapangan usaha.
2. Badan Usaha Swasta
  • Badan Usaha Swasta tidak lain tidak bukan merupakan badan usaha yang pemilik modalnya adalah pihak swasta dan tidak ada campur tangan dari pemerintah. Tujuan dari pendirian badan usaha swasta adalah untuk mencari laba dan pengembangan modal. Selain itu bertujuan untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
  • Badan usaha juga terdiri dari beberapa jenis, yaitu Badan Usaha Perorangan dan Badan Usaha Persekutuan. Badan usaha perorangan merupakan badan usaha yang modalnya dimiliki oleh satu orang. Usaha ini umumnya tidak terlalu besar dan resiko juga relatif kecil. Sedangkan badan usaha persekutuan merupakan badan usaha yang modalnya dimiliki oleh dua orang atau lebih. Dalam badan usaha ini terdapat pembagian modal, dan usaha yang dijalankan umumnya lebih besar dari usaha perorangan. Contoh badan usaha perorangan seperti Firma, Persekutuan Komanditer (CV), dan Perseroan Terbatas (PT).
3. Koperasi
  • Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang kegiatannya berlandaskan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kemanusiaan.
  • Jenis-jenis Koperasi antara lain Koperasi Sekolah, Koperasi Unit Desa, Koperasi Simpah Pinjam, Koperasi Konsumsi, Koperasi Produksi, dan lain sebagainya.
Berbagai jenis badan usaha di Indonesia memiliki proses, kegiatan, sarta tujuan masing-masing. Namun ada kalanya beberapa badan usaha yang bergerak di bidang yang sama bergabung dengan tujuan tertentu, yang tentunya bermaksud untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Tujuan dari penggabungan perusahaan antara lain untuk mencari keuntungan yang sama, menghindari persaingan, serta mempertahankan kualitas. Gabungan perusahaan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Trust / Merger
  • Penggabungan beberapa perusahaan kecil yang melebur menjadi perusahaan yang lebih besar.
  • Contoh : Bank Mandiri merupakan penggabungan dari beberapa bank, antara lain Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, dan Bank Exim.
2. Kartel
  • Gabungan beberapa badan usaha yang sejenis dengan tujuan tertentu dan bersifat sementara.
  • Kartel terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Kartel Daerah, Kartel Produksi, Kartel Harga, Kartel Kondisi (Syarat), Kartel Pembagian Keuntungan (Pool).
3. Holding Company
  • Penggabungan badan usaha dengan badan usaha lainnya dengan cara membeli sebagian besar saham. Di mana perusahaan yang membeli saham tersebut dapat mempengaruhi badan usaha yang dibeli sahamnya dalam bidang manajemen dan keuangan. Namun secara hukum, badan usaha tersebut berdiri masing-masing.
4. Concern
  • Penggabungan badan usaha sejenis untuk mengatasi masalah perbelanjaan.
  • Contoh : Beberapa perusahaan tekstil bergabung untuk membeli pewarna dalam partai yang besar, guna mendapatkan harga yang lebih murah.
5. Joint Venture
  • Kerjasama yang dilakukan oleh pihak pemerintah/swasta dengan negara lain dalam bidang industri.
6. Production Sharing
  • Kerjasama yang dilakukan secara ekstraktif antara pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Adapun pendirian badan usaha memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Fungsi Komersial
  • Salah satu tujuan badan usaha adalah untuk memperoleh keuntungan. Untuk memperoleh keuntungan secara optimal, badan usaha harus menghasilkan produk yang bermutu dengan harga bersaing untuk memberikan kepuasan terhadap pelanggan, sehingga produk yang dihasilkan bisa dipercaya.
2. Fungsi Sosial
  • Fungsi sosial badan usaha dapat terlihat secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan sosial masyarakat. Misalnya saja dalam hal tenaga kerja. Badan usaha hendaknya memprioritaskan untuk mengambil tenaga kerja yang berasal dari lingkungan tempat badan usaha itu berdiri. Prioritas ini akan membawa keuntungan bagi kedua belah pihak, baik badan usaha tersebut maupun masyarakat sekitar, karena jumlah pengangguran pun berkurang.
  • Fungsi sosial lainnya adalah sebagai alih teknologi dan ilmu pengetahuan para pekerja. Sebuah badan usaha hendaknya membekali pekerjanya dengan keterampilan teknis sesuai bidangnya. Sehingga hasil kerja mereka bisa maksimal, dan para pekerja pun meningkat kualitas hidupnya serta tidak tertinggal dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan.
  • Operasionalisasi badan usaha, khususnya perusahaan industri terkadang menghasilkan dampak negatif seperti polusi dan kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu perusahaan harus bisa mencegah dan menekan seminimal mungkin dampak dari kerusakan lingkungan tersebut dengan pengelolaan limbah dan penataan ruang yang baik, agar tidak merusak lingkungan dan mengganggu kenyamanan dari masyarakat sekitar.
3. Fungsi Pembangunan Ekonomi
  • Badan usaha merupakan mitra pemerintah dalam bidang ekonomi. Banyak peran yang dapat dilakukan badan usaha dalam membantu pemerintah, misalnya dalam hal peningkatan ekspor dan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pemerataan pendapatan masyarakat. Di sisi lain pemerintah juga dapat memungut pajak dari badan usaha tersebut, yang secara teori akan dialokasikan untuk pemerataan pembangunan dan pemberian subsidi kepada rakyat kecil.
Keberadaan badan usaha dalam sistem perekonomian Indonesia amat penting. Namun tetap saja secara keseluruhan keberadaan badan usaha belum bisa mengatasi secara keseluruhan permasalahan ekonomi di Indonesia. Salah satu sebabnya adalah karena keberadaan badan usaha tidak sebading jumlahnya dengan masyaralat yang ada di Indonesia. Bila masyarakat hanya mengandalkan keberadaan badan usaha yang ada sekarang, tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu amat diharapkan agar generasi muda yang berpendidikan bisa membuka badan usahanya sendiri. Disamping memberikan keuntungan terhadap diri sendiri, masalah perekonomian, khususnya pengangguran pun bisa lebih ditekan demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik lagi.
Sumber
Sujanto, Alam. 2007. Pengantar Ekonomi Pelajar. Jakarta : Penerbit Erlangga,

BADAN USAHA

BADAN USAHA

Kompetensi dasar : Mendeskripsikan peran badan usaha dalam perekonomian Indonesia
Indikator :
1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk badan usaha
2. Mengidentifikasi peran badan usaha dalam perekonomian Indonesia
3. Mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan badan usaha

Ringkasan materi :

Badan Usaha
adalah kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi pelayanan kepada masyarakat

Perusahaan
adalah kesatuan teknis dalam produksi yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa
Perbedaan badan Usaha dengan Perusahaan

Bentuk-bentuk badan usaha
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.

Keunggulan:
1. relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
2. tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan tertentu
3. seluruh keuntungan dinikmati sendiri
4. jangka waktu badan usaha tidak terbatas
5. sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
6. Pemilik bebas mengatur perusahaan sesuai dengan pandangannya.
7. Rahasia perusahaan bisa lebih terjamin.
8. Saat menghadapi masalah, pemilik dapat mengambil keputusan dengan cepat.

Kelemahan :
1. Kemampuan tenaga dan modal terbatas, karena hanya didirikan oleh seorang diri.
2. Kesinambungan badan usaha perseorangan kurang terjamin, karena hanya tergantung oleh pemilik tunggal.
3. Segala tanggung jawab dan risiko badan usaha perseorangan dipikul sendiri, dengan jaminan seluruh harta pribadi
4. keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih

2. FIRMA
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.
Keunggulan :
1. Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
2. Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
3. Pendiriannya tidak memerlukan akte pendirian
4. Mudah memperoleh kredit usaha
5. Kelangsungan firma lebih terjamin karena tidak tergantung pada seorang saja.
6. Dapat dilakukan pembagian kerja dalam kepemimpinan, sesuai dengan kecakapan para anggota
7. Dapat mengumpulkan modal yang lebih besar.
8. Risiko firma tidak hanya ditanggung seorang diri, melainkan ditanggung bersama oleh para anggota.

Kelemahan :
1. Kerugian akibat perbuatan salah seorang pemilik ditanggung anggota lain karena semua resiko firma ditanggung bersama.
2. Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta pribadi.
3. Kalau ada perbedaan pandangan diantara pemilik, ada kemungkinan akan timbul perselisihan dalam menjalankan firma
4. Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang lainnya.

3. Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire Vennotschaap
CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.
Keanggotaan dalam CV :
1. Anggota aktif: anggota yang bertindak sebagai pengelola perusahaan. Anggota ini bertanggung jawab penuh atas jalannya CV. Apabila CV bangkrut, maka seluruh kekayaan pribadi anggota aktif digunakan untuk melunasi utang-utang perusahaan.
2. Anggota pasif: juga disebut sekutu komanditer atau anggota pasif. Anggota ini hanya sebagai penanam modal CV. Apabila CV bangkrut anggota ini berhak menuntut modalnya kepada anggota aktif

Keunggulan :
1. modal besar karena didirikan banyak pihak
2. mudah mendapatkan kredit pinjaman
3. ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan
4. Pendirian CV relatif mudah, karena biasanya sebelumnya sudah terbentuk badan usaha yang lain.
5. Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar daripada kalau berbentuk usaha perseorangan.
6. Pengelolaan CV bisa lebih baik daripada kalau berbentuk badan usaha perseorangan.

Kelemahan :
1. sebagian anggota (sekutu aktif) mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas, sedangkan sebagian anggota lain (sekutu diam) mempunyai tanggung jawab yang terbatas.
2. kelangsungan hidup CV sewaktu-waktu dapat terganggu karena para sekutu diam tidak ikut memikirkan jalannya CV
3. ada kesulitan bagi sekutu diam untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.


4. Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / perseroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.

Keunggulan :
1. Mudah mengumpulkan modal dalam jumlah besar. PT mengeluarkan banyak saham yang nilai nominalnya relatif kecil, sehingga saham tersebut dapat dibeli oleh anggota masyarakat secara lebih luas
2. Kepemilikan mudah berpindah tangan
3.Tanggung jawab pemilik modal terbatas. Maksudnya, apabila badan usaha menderita kerugian maka pemilik tidak turut bertanggung jawab sampai harta pribadinya. Tanggung jawab pemilik terbatas pada saham yang ditanamkan.
4. Lebih efisien dalam kepemimpinan badan usaha
5. kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
6. modal dan ukuran perusahaan besar
7. kelangsungan hidup perusahaan PT ada di tangan pemilik saham
8. dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
9. mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan
10. keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen

Kelemahan :
1. Biaya untuk mendirikan PT cukup besar.
2. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk mendirikan PT
3. sulit untuk membubarkan PT
4. Biaya organisasi PT relative lebih sulit jika dibandingkan dengan badan usaha yang lain.
5. Rahasia badan usaha kurang terjamin.
6. kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham
7. Pajaknya besar

5. KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha rakyat yang memiliki organisasi berciri kekeluargaan. Kegiatan koperasi dilaksanakan berdasarkan prinsip koperasi sebagai salah satu gerakan untuk membangun ekonomi rakyat.
Keunggulan koperasi :
1. Menghindarkan resiko barang tidak laku
2. Tidak perlu iklan karena biasanya sudah ada pembelinya
3. Persediaan barang tidak berlebihan karena permintaan konsumen stabil

Kelemahan koperasi :
1. Modalnya terbatas
2. Biasanya manajemennya lemah
3. Rahasia tidak terjamin, karena diberitahukan kepada semua anggota
4. Sering terjadi pertentangan antara pengurus dan anggota

6. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara, kecuali ditentukan lain berdasarkan UU.

Keunggulan :
Menghasilkan keuntungan yang cukup besar bagi Negara, karena hasil produksinya memiliki nilai jual yang tinggi.

7. Kelemahan:
bila salah satu perusahaan yang ada dalam BUMN mengalami kerugian, maka pemerintah harus mensubsidinya, karena biasanya perusahaan ini sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak

Bentuk badan usaha yang lain
Kartel
adalah gabungan dari beberapa badan usaha untuk tujuan tertentu. Tujuan penggabungan bisa berupa menyeragamkan harga, jumlah produksi tiap unit, pembagian daerah pemasaran.

Trust atau Merger
bentuk gabungan beberapa perusahaan, menjadi satu perusahaan, sehingga menjadi perusahaan baru yang lebih besar dan kuat

Holding Company atau Akuisisi
Suatu perusahaan membeli kepemilikan perusahaan lain sebesar minimal 51% dari nilai totalnya, sehingga menguasai manajamen perusahaan yg dibeli kepemilikannya itu.

Concern atau Sindikasi
penggabungan perusahaan dengan tujuan utama konsentrasi untuk memperoleh sumber pembelanjaan, memberi pinjaman atau membeli perusahaan.

Konglomerasi
kepemilikan dari beberapa perusahaan baik sejenis, satu rumpun, atau berlainan jenis oleh satu orang atau satu grup pemilik

Aspek Badan Usaha Perusahaan
Badan usaha
Tujuan : Mencari laba atau memberi pelayanan
Fungsi : Kesatuan organisasi untuk mengurus perusahaan
Bentuk: Yuridis/hukum dapat berbentuk PT, CV, Firma, koperasi
Perusahaan
Tujuan : menghasilkan barang dan jasa
Fungsi : alat perusahaan untuk mencapai tujuan
bentuk : pabrik, bengkel, unit produksi

jadi perusahaan merupakan bagian dari badan usaha

Jenis badan Usaha Berdasarkan bidang kegiatannya
1. Bidang Ekstraktif adalah kegiatan yang bergerak dalam bidang pengumpulan kekayaan alam, yang telah tersedia tanpa merubah sifatnya. Contoh: pertambangan, pengambilan pasir di sungai, penebangan kayu di hutan dan penangkapan ikan laut. Badan usaha yang bergerak dalam bidang ini contohnya: PT. Garam, PDAM,

2. Bidang Agraris adalah kegiatan yang bergerak dalam bidang pengolahan alam (tumbuhan dan hewan) untuk menghasilkan barang baru. Contoh: pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan darat. Badan usaha yang bergerak dalam bidang ini contohnya: PTPN,

3. Bidang Industri dan Kerajinan adalah kegiatan yang bergerak dalam bidang pengolahan suatu bahan menjadi bentuk bahan/barang lain. Contoh: pabrik pengolahan kayu, pabrik pengolahan hasil laut dan lain-lain. Badan usaha dalam bidang ini contohnya: PT. Semen Gresik, PT. Unilever, PT. Gudang Garam

4. Bidang Perdagangan adalah kegiatan yang bergerak di bidang jual-beli barang hingga terjadi perpindahan hak milik barang tersebut. Contoh: pedagang keliling, toko swalayan, agen, grosir, eksport-import. Badan usaha dalam bidang ini contohnya: Ramayana, Carrefour, Giant, Matahari

5. Bidang Jasa adalah kegiataan yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Contoh: usaha angkutan, perhotelan, perbankan, asuransi, salon dan lain-lain. Badan usaha di bidang ini contohnya, Bank BCA, PT. Telkom, PT. Jasa Marga

Jenis badan Usaha Berdasarkan kepemilikan modalnya
BUMS , modalnya milik swasta, contohnya:Maspion, Gudang Garam
BUMN , modalnya milik Pemerintah pusat , contohnya: PLN
BUMD , modalnya milik Pemerintah daerah , contohnya :Bank Jatim

Jenis badan usaha berdasarkan wilayah negara
PMDN , berasal dari dalam negara sendiri
PMA, berasal dari Pihak Asing /warganegara lain

FUNGSI BADAN USAHA
1. Fungsi Komersial
Berkaitan dengan usaha untuk menghasilkan produk yang bermutu dan harga bersaing atau memberikan pelayanan yang berkualitas pada pelanggan

2. Fungsi sosial
berhubungan dengan manfaat badan usaha secara langsung atau tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat, seperti penyediaan lapangan kerja, alih teknologi dan pengetahuan pekerja, perbaikan lingkungan hidup

3. Fungsi Ekonomi
badan usaha merupakan mitra pemerintah dalam pembangunan ekonomi nasional antara lain: peningkatan ekspor, pemerataan pembangunan

Peran Badan usaha swasta dalam perekonomian
1.Sebagai mitra BUMN
2. Sebagai penambah hasil produksi nasional
3. Sebagai pembuka kesempatan kerja
4. Sebagai penambah kas Negara / pendapatan nasional

Jumat, 01 November 2013

Paribasa (Peribahasa)
Paribasa téh nyaéta pakeman basa anu ungkarana geus matok. Paribasa ilaharna leuwih panjang ungkarana tibatan babasan, sarta hartina ogé leuwih lega.
( Peribahasa yaitu pakeman basa yang bentuknya sudah terpatok. Peribahasa biasanya lebih panjang bentuknya dibanding ungkapan serta artinya juga lebih luas. )
 
Conto paribasa sareng hartina ( contoh peribahasa beserta artinya ) :
•  Adat kakurung ku iga
Hartina: Kalakuan goréng sok hésé robahna
•  Bentik curuk balas nunjuk
Hartina: Resep nitah kabatur bari sorangan kedul digawé
•  Ngukur ka kujur nimbang ka badan
Hartina: Ngukur kana kaayan diri sorangan
•  Lamun keyeng tangtu pareng
Hartina: Lamun leukeun digawé bakal aya hasilna
•  Ngaliarkeun taleus ateul
Hartina: Nguar-nguar kagoréngan batur
•  Gindi pikir belang bayah
Hartina: Goréng sangka ka batur
•  Mipit kudu amit ngala kudu ménta
Hartina: Kudu bébéja heula ka nu boga
•  Ka cai jadi saleuwi ka darat jadi salebak
Hartina: Hirup babarengan sauyunan
•  Marebutkeun paisan kosong
Hartina: Masiniskeun pasualan anu teu aya hartina
•  Piit ngeundeuk-ngeundeuk pasir
Hartina: Boga kahayang anu pamohalan bisa kasorang
•  Neukteuk curuk dina pingping
Hartina: Nyaritakeun kagoréngan dulur sorangan
•  Mun teu ngakal moal ngakeul
Hartina: Lamun teu digawé moal bisa barang dahar
•  Silih jenggut jeung nu gundul
Hartina: Ménta tulung ka jalma anu sarua keur ripuh
•  Ambek nyedek tanaga mindek
Hartina: Kacida ambekna ngan moal bisa ngalawan lantaran moal pikuateun
•  Balungbang timur caang bulan opat welas, jalan gede sasapuan
Hartina: Rido, iklas, suka pisan.
•  Banda tatalang raga
Hartina: Leuwih hade ngorbankeun harta ti batan cilaka awak
•  Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok
Hartina: Awahing ku leukeun laun-laun jadi bisa
•  Gasik nampi gancang narima
Hartina: ngabageakeun semah ku budi jeung basa anu hadé
•  Henteu gedag bulu salambar
Hartina: henteu sieun saeutik-eutik acan
•  Mangkok emas eusi madu
Hartina: jelema anu omongna, lampahna, nepi ka hatena hadé
•  Oray nyampeurkeun paneunggeul
Hartina: ngadeukeutan picilakaeun
 
 
Harti Basa Indonesia paribasa Basa Sunda:
•  Adat kakurung ku iga
Kelakuan buruk susah dirubahnya.
•  Bentik curuk balas nunjuk
Senang menyuruh-nyuruh orang orang, tapi sendirinya malas bekerja.
•  Ngukur ka kujur nimbang ka badan
Mengukur kemampuan, mengukur kemampuan diri sendiri.
•  Lamun keyeng tangtu pareng
Jika rajin dikerjakan, pasti akan ada hasilnya.
•  Ngaliarkeun taleus ateul
Menguar-nguar kejelekan orang lain.
 
 
Ditilik tina eusina, paribasa bisa dibagi jadi tilu rupa:
•  Paribasa Luang Pangalaman
Nyaéta paribasa anu eusina mangrupa pangalaman hirup sarta bisa dijadikeun eunteung ku saha baé.
( Yaitu peribahasa yang isinya merupakan pengalaman hidup serta bisa dijadikan cermin oleh siapa saja. )
•  Paribasa Pangjurung Laku
Nyaéta paribasa anu eusina pangjurung ngarah urang boga kalakuan anu hadé atawa mangpaat.
( Yaitu peribahasa yang isinya memotivasi agar kita memiliki kelakuan baik atau yang bermanfaat. )
•  Paribasa pépéling
Nyaéta paribasa anu eusina pépéling, papatah atawa naséhat ngarah urang henteu nyieun kasalahan atawa kagoréngan.
( Yaitu peribahasa yang isinya peringatan. Pepatah atau nasihat supaya kita tidak berbuat kesalahan atau keburukan. )